Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Budi Santoso, menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap berbagai perguruan tinggi di Indonesia atas implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah menunjukkan hasil signifikan. Menurutnya, program ini berhasil mendorong transformasi dalam sistem pendidikan tinggi yang lebih relevan dan adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja serta perkembangan zaman. Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen seluruh civitas akademika dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang inovatif.
Sejak diluncurkan, MBKM telah membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus, mulai dari magang di industri, proyek kemanusiaan, penelitian, hingga membangun desa. Prof. Dr. Budi Santoso menyoroti bahwa program ini telah memecah sekat-sekat tradisional pembelajaran, memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi lintas disiplin ilmu dan mengasah soft skills yang krusial. Ribuan mahasiswa telah merasakan manfaat langsung, memperkaya portofolio mereka dengan pengalaman praktis yang tak ternilai.
Data terbaru yang dihimpun oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menunjukkan bahwa partisipasi mahasiswa dan industri dalam program MBKM terus meningkat. Hal ini menandakan bahwa program tersebut tidak hanya diterima baik oleh kalangan akademisi, tetapi juga oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang melihat potensi besar dalam menyiapkan talenta-talenta masa depan yang siap kerja. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan DUDI menjadi kunci utama dalam keberhasilan ini.
Meski demikian, Dirjen Dikti mengakui bahwa masih ada tantangan dalam memastikan pemerataan akses dan kualitas implementasi MBKM di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi akan terus melakukan pendampingan, evaluasi, dan penyempurnaan kebijakan agar program ini dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa dan memberikan dampak optimal. Fokus akan diberikan pada daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Dalam kesempatan terpisah, Prof. Dr. Budi Santoso juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah dan swasta, untuk turut serta mendukung program MBKM. Ia percaya bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan sinergi antarpihak akan mempercepat terwujudnya visi Indonesia maju melalui sumber daya manusia yang unggul. Peningkatan kualitas pendidikan tinggi adalah investasi jangka panjang bagi bangsa.
Dengan semangat optimisme, Dirjen Dikti menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan mengembangkan MBKM sebagai lokomotif transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Ia berharap, program ini akan terus melahirkan lulusan-lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga adaptif, inovatif, dan berdaya saing global, sesuai dengan kebutuhan era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0.